..::( UJIAN PENCETAK GENERASI BENGKOK )::..
Hai semua, salam hangat dari lubuk hati!!! Udah lama gak posting lagi,
alnya lagi sibuk menghadapi ujian final nich, capek juga ya menghadapi yang
namanya ujian.##??? Padahal kan Cuma duduk2 doang…
Berbicara tentang kata ujian, tentu kawan2 semua juga pernah merasakan
yang namanya ujian, atau paling tidak pernah mendengarkan yang namanya ujian. Nah
bagi yang pernah mengikuti sebuah ujian, tentu terkadang kita menyaksikan
fenomena2 dalam ruang ujian kan,?!?!?
Fenomena yang saya maksud itu, tentunya kawan2 tau sendirilah apa yang
saya maksud yaitu adanya usaha mendapatkan nilai tinggi dengan berbagai macam
cara (menyontek, make pelampung, kerja sama, diskusi, dll) meskipun telah
dijelaskan peraturannya tidak boleh melakukan
perbuatan illegal seperti yang disebutkan tadi.
Sungguh sangat disayangkan yach, banyak teman2 yang senang dengan hobi
ini. Dipandang dari segi manapun, perbuatan ini tetaplah perbuatan illegal dan
sangat tidak dibenarkan. Mungkin dari segi egoisme, yah apa sich yang tidak
dilakukan demi mencapai kesuksesan, segala macam cara mereka lakukan demi
tercapai apa yang mereka harapkan yaitu nilai bagus tanpa harus susah2. Tapi dari
segi agama ini adalah suatu kemungkuran dan termasuk akhlak madzmumah (akhlak
tercela), dan tentunya ini akan mendapat ganjaran dosa yang setimpal. Dari segi
nasionalisme, bagi yang notabene anak sekolahan, mahasiswa, dan sebagainya, kita ini adalah generasi muda
pelanjut pembangunan bangsa yang akan melanjutkan perjuangan generasi tua kita
saat ini, apa jadinya negeri ini 10 tahun kedepan 20 tahun kedepan jika
generasi2 seperti inilah yang nantinya akan memimpin negeri ini? Generasi2 curang,
generasi2 yang pintar-pintar mendapatkan jawaban ujian, generasi2 yang telah
rusak akhlaknya sejak di bangku sekolah, generasi2 yang menghalalkan segala
cara untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Maka jangan heran jika tindak kriminal
nantinya akan semakin merajalela dan amat sangat merugikan rakyat yang ternyata
justru dilakukan oleh orang2 yang katanya terpelajar dengan sederetan title
aneh yang hanya sekedar pajangan. Mulai dari korupsi, nepotisme, pencucian
uang, sogok menyogok, dsb.
Menurut saya sebagai seorang hamba yang masih sangat dangkal ilmunya,
ujian tidak hanya sekedar menguji kecerdasan peserta tapi juga menguji
kejujuran peserta. Dan ujian kejujuran inilah yang seharusnya paling menentukan
kelulusan peserta ujian dalam sebuah ujian. Karena dalam ujian itulah akan
sangat menentukan pembentukan karakter peserta untuk memupuk sikap jujur dan
tidak curang.
Akan tetapi jika dalam ujian ternyata banyak yang tidak memahami maksud
dan inti dari sebuah ujian, yaitu adanya kejujuran untuk menuliskan apa yang
telah mereka pelajari, mereka pahami dan mereka dapatkan selama proses
pelatihan/pelajaran, ditambah lagi sikap pengawas ujian yang menunjukkan sikap
cuek, lengah dan seolah memberikan ruang bagi peserta ujian untuk melakukan
kecurangan, maka itu berarti antara peserta dan pengawas ujian telah bekerja
sama dalam melahirkan generasi2 terdidik yang bengkok. Maka saksikanlah negeri
kita nantinya akan dihancurkan oleh orang2 kita sendiri, kemerosotan moral tidak
akan terelakkan lagi sehingga mengakibatkan berbagai macam bentuk kriminalitas
yang dilakukan oleh orang2 terdidik.
Makanya itu dibutuhkan kesadaran dari kita2 (peserta ujian) untuk tidak
melakukan hal2 yang hina seperti tadi, dan tak lupa pula bagi para pengawas
ujian agar tidak memberikan celah dan kelonggaran peraturan bagi yang sedang
mengikuti ujian. Ini semua tidak lain demi menciptakan generasi2 yang cerdas
dan bermoral. Karena jika masih dalam tahap belajar saja sudah pandai melakukan
kecurangan, maka apatah lagi jika sudah diberikan jabatan, amanah, dan
kepercayaan, berbagai kecurangan, tindak penyelewengan akan semakin merajalela.
Sekian…