Jumat, 03 Februari 2012



..::( UJIAN PENCETAK GENERASI BENGKOK )::..

Hai semua, salam hangat dari lubuk hati!!! Udah lama gak posting lagi, alnya lagi sibuk menghadapi ujian final nich, capek juga ya menghadapi yang namanya ujian.##??? Padahal kan Cuma duduk2 doang…
Berbicara tentang kata ujian, tentu kawan2 semua juga pernah merasakan yang namanya ujian, atau paling tidak pernah mendengarkan yang namanya ujian. Nah bagi yang pernah mengikuti sebuah ujian, tentu terkadang kita menyaksikan fenomena2 dalam ruang ujian kan,?!?!?
Fenomena yang saya maksud itu, tentunya kawan2 tau sendirilah apa yang saya maksud yaitu adanya usaha mendapatkan nilai tinggi dengan berbagai macam cara (menyontek, make pelampung, kerja sama, diskusi, dll) meskipun telah dijelaskan peraturannya tidak boleh  melakukan perbuatan illegal seperti yang disebutkan tadi.
Sungguh sangat disayangkan yach, banyak teman2 yang senang dengan hobi ini. Dipandang dari segi manapun, perbuatan ini tetaplah perbuatan illegal dan sangat tidak dibenarkan. Mungkin dari segi egoisme, yah apa sich yang tidak dilakukan demi mencapai kesuksesan, segala macam cara mereka lakukan demi tercapai apa yang mereka harapkan yaitu nilai bagus tanpa harus susah2. Tapi dari segi agama ini adalah suatu kemungkuran dan termasuk akhlak madzmumah (akhlak tercela), dan tentunya ini akan mendapat ganjaran dosa yang setimpal. Dari segi nasionalisme, bagi yang notabene anak sekolahan, mahasiswa,  dan sebagainya, kita ini adalah generasi muda pelanjut pembangunan bangsa yang akan melanjutkan perjuangan generasi tua kita saat ini, apa jadinya negeri ini 10 tahun kedepan 20 tahun kedepan jika generasi2 seperti inilah yang nantinya akan memimpin negeri ini? Generasi2 curang, generasi2 yang pintar-pintar mendapatkan jawaban ujian, generasi2 yang telah rusak akhlaknya sejak di bangku sekolah, generasi2 yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Maka jangan heran jika tindak kriminal nantinya akan semakin merajalela dan amat sangat merugikan rakyat yang ternyata justru dilakukan oleh orang2 yang katanya terpelajar dengan sederetan title aneh yang hanya sekedar pajangan. Mulai dari korupsi, nepotisme, pencucian uang, sogok menyogok, dsb.
Menurut saya sebagai seorang hamba yang masih sangat dangkal ilmunya, ujian tidak hanya sekedar menguji kecerdasan peserta tapi juga menguji kejujuran peserta. Dan ujian kejujuran inilah yang seharusnya paling menentukan kelulusan peserta ujian dalam sebuah ujian. Karena dalam ujian itulah akan sangat menentukan pembentukan karakter peserta untuk memupuk sikap jujur dan tidak curang.
Akan tetapi jika dalam ujian ternyata banyak yang tidak memahami maksud dan inti dari sebuah ujian, yaitu adanya kejujuran untuk menuliskan apa yang telah mereka pelajari, mereka pahami dan mereka dapatkan selama proses pelatihan/pelajaran, ditambah lagi sikap pengawas ujian yang menunjukkan sikap cuek, lengah dan seolah memberikan ruang bagi peserta ujian untuk melakukan kecurangan, maka itu berarti antara peserta dan pengawas ujian telah bekerja sama dalam melahirkan generasi2 terdidik yang bengkok. Maka saksikanlah negeri kita nantinya akan dihancurkan oleh orang2 kita sendiri, kemerosotan moral tidak akan terelakkan lagi sehingga mengakibatkan berbagai macam bentuk kriminalitas yang dilakukan oleh orang2 terdidik.
Makanya itu dibutuhkan kesadaran dari kita2 (peserta ujian) untuk tidak melakukan hal2 yang hina seperti tadi, dan tak lupa pula bagi para pengawas ujian agar tidak memberikan celah dan kelonggaran peraturan bagi yang sedang mengikuti ujian. Ini semua tidak lain demi menciptakan generasi2 yang cerdas dan bermoral. Karena jika masih dalam tahap belajar saja sudah pandai melakukan kecurangan, maka apatah lagi jika sudah diberikan jabatan, amanah, dan kepercayaan, berbagai kecurangan, tindak penyelewengan akan semakin merajalela.
Sekian…